AD PLACEMENT

Intermitten Fasting (Puasa) Sangat Efektif Turunkan Berat Badan

AD PLACEMENT

Pengertian Intermitten Fasting

Pengaturan jadwal makan merupakan metode tahap awal yang saya gunakan untuk menurunkan berat badan. Mungkin sering kita dengar dengan istilah puasa atau jendela tidak makan atau intermitten fasting.

Puasa atau fasting sangat efektif menurunkan berat badan, apalagi saat berat badan kita masih jauh dari kondisi berat ideal. Puasa yang kita lakukan ini adalah puasa dimana masih diperbolehkan mengkonsumsi minuman non-gula (tidak diberikan pemanis) atau sering dikenal dengan istilah Wet Fasting.

Dalam wet fasting kita masih diperbolehkan untuk minum air putih (mineral), kopi tanpa gula, teh tawar, cuka apel, dan mungkin beberapa jenis minuman lainnya. Beberapa contoh minuman yang membatalkan wet fasting adalah jus buah, susu, minuman-minuman kemasan yang mengandung gula (pemanis).

Apa itu Jendela Makan dan Jendela Puasa?

Pada rentang waktu kita diperbolehkan makan disebut dengan istilah jendela makan. Pada rentang waktu kita tidak boleh makan disebut dengan istilah jendela puasa.

AD PLACEMENT

Ada beberapa jenis jendela puasa yang dianjurkan seperti: 12 jam, 15 jam, 18 jam, 24 jam, 48 jam (dua hari), dan 72 jam (tiga hari). Tentunya harus dilakukan dengan bertahap ya, agar tubuh kita melakukan adaptasi.

Misalnya puasa 12 jam, artinya selama 24 jam sehari semalam, kita tidak boleh makan selama 12 jam dan boleh makan di 12 jam berikutnya. Puasa 15 jam artinya kita tidak boleh makan selama 15 jam, dan boleh makan selama 7 jam.

Contohnya: Kita menentukan jendela makan di rentang jam 10 pagi sampai dengan jam 16 sore. Berarti kita akan mulai puasa dari jam 16 sore hari ini sampai dengan jam 10 pagi di esok harinya. Kalau dihitung dari contoh kasus ini, jendela makannya dari jam 10.00 sd 16.00 adalah 8 jam dan jendela puasanya dari jam 16.00 sd jam 10.00 esok harinya adalah 16 jam.

Bagaimana Puasa Bisa Menurunkan Berat Badan?

Tubuh kita akan mengalami state of kitosis yaitu pergantian sumber tenaga yang dibakar oleh tubuh yang tadinya bahan bakarnya adalah gula, akhirnya berganti menjadi lemak. Menurut beberapa penelitian, state of kitosis  ini akan terjadi jika tubuh tidak menerima asupan gula lebih dari 12 jam (puasa lebih dari 12 jam).

AD PLACEMENT

Dengan demikian, berat badan bisa turun karena terjadinya pembakaran lemak atau fat burn / fat loss dalam tubuh. Jadi kebayang kan? Kalau kita tidak atur jendela makannya, maka yang akan dibakar adalah gula dalam tubuh kita, sedangkan lemak dalam tubuh tidak dibakar dan lama-kelamaan terus bertambah. Akhirnya berat badan terus naik dan susah turunnya

Salam sehat selalu buat kita semua

AD PLACEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AD PLACEMENT